Dalam laporan tersebut Anies menunjukkan data buruknya wajah pendidikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir, antara lain:
- Sebanyak 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan.
- Nilai rata-rata kompetensi guru di Indonesia hanya 44,5. Padahal, nilai standar kompetensi guru adalah 75.
- Indonesia berada dalam peringkat 40 dari 40 negara, pada pemetaan kualitas pendidikan, menurut lembaga The Learning Curve.
- Dalam pemetaan di bidang pendidikan tinggi, Indonesia berada di peringkat 49, dari 50 negara yang diteliti.
- Pendidikan Indonesia masuk dalam peringkat 64, dari 65 negara yang dikeluarkan oleh lembaga Programme for International Study Assessment (PISA), pada tahun 2012. Anies mengatakan, tren kinerja pendidikan Indonesia pada pemetaan PISA pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan 2012, cenderung stagnan.
- Indonesia menjadi peringkat 103 dunia, negara yang dunia pendidikannya diwarnai aksi suap- menyuap dan pungutan liar. Selain itu, Anies mengatakan, dalam dua bulan terakhir, yaitu pada Oktober hingga November, angka kekerasan yang melibatkan siswa di dalam dan luar sekolah di Indonesia mencapai 230 kasus. Kejahatan terorganisir juga menjadi masalah dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan mengenai kejahatan terorganisir di bidang pendidikan ini Indonesia berada di peringkat 109 dunia.
Tujuan Anies menyusun laporan ini adalah untuk membangun kesadaran bersama di dalam birokrasi pendidikan bahwa kondisi pendidikan Indonesia sudah sangat gawat. Menurutnya selama ini masalah-masalah pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah kelaziman.
Ia ingin mengubah cara pandang tersebut di dalam seluruh institusi birokrasi. Menurutnya potret buruk pendidikan hari ini, apapun sebabnya adalah tanggung jawab orang-orang yang berada di dalam birokrasi pendidikan.
Dalam laporan tersebut Anies juga menggarisbawahi mengenai reformasi pendidikan di berbagai negara di dunia termasuk Korea Selatan, Tiongkok, Polandia, Amerika Serikat, Inggris dan Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Reformasi pendidikan Finlandia dimulai sejak akhir 1970-an dan awal 1980-an, melalui tiga fase:
- 1980-an: Berpikir ulang tentang dasar-dasar teoretis dan metodologis persekolahan.
- 1990-an: Peningkatan melalui platform berjejaring dan perubahan yang dikelola secara mandiri oleh satuan pendidikan.
- 2000-an: Efisiensi administrasi dan struktur pendidikan dan persekolahan.
Reformasi pendidikan di Finlandia juga dilepaskan dari kepentingan politik. Pemerintah yang bergantiganti tidak membatalkan arah reformasi.
Sementara itu Beberapa poin penting pendidikan Finlandia adalah:
- Guru adalah profesi yang sangat dihormati dan memiliki otonomi besar dalam mengendalikan konten & arah pembelajaran.
- Sekolah negeri sangat mendominasi karena pemerintah berusaha mewujudkan paradigma “setiap sekolah adalah sekolah baik”.
- Pendidikan Finlandia berusaha mengejar kesetaraan bukan kesempurnaan, berusaha mendorong kerja sama, bukan kompetisi.
- Finlandia menggunakan closed loop system yang mendukung lifelong learning (pembelajaran seumur hidup).
Betapa berat beban kita untuk memperbaiki pendidikan Indonesia. Tapi tetap semangat!